Senin, 17 November 2014

Cinta Dibalik Kematian

Hei readers,,, mau baca story lagi? Aku kasih lagi nih love story judulnya "Cinta Dibalik Kematian." wuih serem ya? Baca dulu deh biar tahu cerita lebih jelasnya. Ini adalah story pertama kali aku bikin. Smoga readers suka ya. Selamat Membaca..

BAB 1
SEKOLAH BARU SHELLA
SMA N 1 Tambun merupakan sekolah yangpaling diidam-idamkan siswa-siswi di daerahnya. sebelumnya sekolah tersebutmerupakan sekolah yang biasa-biasa saja. Semua itu berawal dari seorang gadisyang bernama Shella. Shella merupakan gadis yang cantik, memiliki talentabermusik dan suara yang bagus. Namun Shella merupakan siswa pindahan dariBandung, sehingga Shella belum memiliki teman dekat.
Suatu hari, setelah bel pulangberbunyi, Shella telah keluar dari kelas. Saat hendak mengambil kendaraannya,Shella teringat bahwa Handphone-nya tertinggal di laci mejanya. Shella punkembali mengambil Handphone-nya itu. Setelah Shella mengambil Handphone-nya dankeluar kelas, tiba-tiba dari arah luar kelas muncul teman sekelas Shella yangbernama Alvin. Alvin tanpa sengaja menabrak Shella dan mereka jatuh bersamaan.Mereka pun saling bertatapan tanpa sadar. Shella pun sadar dan kemudian kembaliberdiri, begitupun Alvin.
Shella:” maaf Vin, aku nggak sengaja.”
Alvin:”nggak kok, aku yang nggak sengaja nabrak kamu.Seharusnya aku yang minta maaf.”
Shella:”ya udah, kayak gini nggak usah diperdebatin. Kamubalik ke kelas mau ngapain?”
Alvin:”begini, kunci motorku ketinggalan di laci meja,makanya aku balik ke kelas.”
Shella:”o,,gitu. Ya udah, aku permisi ya.”
Alvin:”oh,, ya.”
Shella pun akhirnya pergi meninggalkan Alvin. Ketika Alvinhendak pergi, Alvin melihat sapu tangan milik Shella. Alvin pun mengambil saputangan tersebut dan menyimpannya untuk dikembalikan pada Shella.

Keesokkanharinya, Alvin menemui Shella yang sedang ada di Perpustakaan sekolah.
Alvin:”Shel, kemarin sapu tangan kamujatuh. Nih, aku balikin. (sambil memberikan sapu tangan tersebut kepadaShella)”
Shella:”oh,, ya makasih. Ini saputangan kesayanganku. Sekali lagi makasih.”
Alvin:”ya sama-sama. Oh ya kira-kiraboleh tau nggak, kenapa sapu tangan ini paling kamu sukai?”
Shella:”o,, sapu tangan ini? Saputangan ini sebenarnya cuma sapu tangan biasa. Hanya saja sapu tangan ini adalahhasil mahakaryaku.”
Alvin:”lalu maksud sulaman tanda ‘N’itu?(sambil menunjuk ke sulaman tersebut)”
Shella:”oh,, itu sebenarnyanama…temanku.(terlihat wajahnya seperti menyembunyikan sesuatu)”
Alvin;”o,,,ya udah. Kamu mau ngapain diPerpus?”
Shella:”o,,aku pingin baca buku novel.”
Alvin:”o,,kamu sering ke Perpus baca Novel terus, apa nggak bosen?”
Shella:”nggak kok, aku udah biasa. Dirumah aku punya ruang Perpus-ku sendiri, setiap aku tidak ada kegiatan akuselalu ke ruang itu untuk membaca.”
Alvin:”o,, aku jadi pingin ngrasainbaca di Perpus. Boleh kan aku baca bareng kamu, sekalian temenin kamu?”
Shella:”boleh, ambil saja buku yangkamu suka!”
Alvin pun mengambil buku yang dia sukadan membacanya sambil duduk di samping Shella.
Belpun berbunyi, semua murid masuk ke kelasnya masing-masing termasuk Shella danAlvin setelah keluar dari Perpustakaan Sekolah.
Alvin:”Shel, kalo kamu mau ke Perpuslagi, ajak aku ya!”
Shella:”ok,,(sambil tersenyum begitupunAlvino)”
Sepulang sekolah, Diana, teman sebangkuShella mengajak Shella bermain untuk mempererat pertemanan. Diana mengajak Shellake sebuah restoran. Suasananya begitu indah, lampu laser menyala membentuk hatimembuat suasana lebih romantis. Setelah mereka memilih tempat, Shella berkatakepada Diana.
Shella:”Na, aku ke kamar kecil duluya,,”
Diana:”iya,”
Shella pun pergi kekamar kecil. Sehabis ke kamar kecil, ketika Shella hendak menemui Diana. Shellatanpa sengaja menabrak seorang lelaki. Shella pun terkejut bahwa ternyatalelaki yang di tabrak Shella adalah mantan kekasihnya, Danis.
BAB2
BERTEMUMANTAN


Shella:”Nis, kok kamubisa disini?(dengan wajah keheranan)”
Danis:”Shel,...(sambilmeraih tangan Shella)
Beneranini kamu, akhirnya aku nemuin kamu juga. Nggak sia-sia aku kemari.”
Shella:”Apa?jadi kamubuntutin aku sampai sini?”
Danis:”Shel, akumasih cinta sama kamu. Plis kembali lagi ke pelukanku.”
Shella:”Nis,mendingan sekarang kamu pulang ke Bandung, ngapain sih kamu kesini?”
Danis:”Shel, sampaikapanpun aku nggak akan biarin kamu sendirian.”
Tiba-tiba Alvin danDiana menemui Shella dan Danis.
Diana:”Shel, inisiapa?”
Danis pun melepastangan Shella.
Danis:”aku.. temennyaShella, kenalin (sambil mengulurkan tangannya)
Namaku Danis.”
Diana:”o..aku Diana.”
Alvin:”Alvin.(sambilmeraih tangan Danis dengan wajah curiga).”
Shella:”oh ya, kokAlvin disini?”
Diana:”o.. sebenarnyaaku yang ngajakin Alvin buat makan bareng kita. Ya nggak papalah ama sepupusendiri.”
Shella:”o... jadiAlvin itu sepupu kamu, pantesan kamu kalo sekolah berangkatnya bareng terus.”
Diana:”iya.”
Alvin:”oh ya, kalogitu ayo ke tempat kita, entar direbut orang.”
Diana:”ok,, Danis mauikut makan bareng kita?”
Danis:”nggak, akujuga lagi makan bareng sama keluargaku di dekat kolam itu.”
Diana:”o, ya sudah,kita duluan ya.”
Danis:”iya.”
Diana,Alvin dan Shella kembali ke tempatnya. Wajah Shella masih terlihat kesal denganDanis. Dia tak percaya orang yang dulu mengkhianatinya itu mengejarnya hinggakini.
Diana:”Shel, bolehaku tanya sama kamu?”
Shella:”soal?”
Diana:”Danis. Akulihat dari jauh kamu berantem sama Danis. Apa bener Danis itu temen kamu?”
Shella:”sebenarnyadia nggak cuma temen aku. Dia itu mantanku.”
Alvin:”(denganperasaan terkejut) Ha.. mantan kamu?”
Shella:”iya. Dulusebelum aku pindah kemari, aku punya teman namanya Nirwan. Dia itu sahabatkusejak aku lahir. Kami selalu bersama dari TK, SD, SMP, dan SMA. Danis adalahanak Kepala Sekolah, hal itu membuatnya paling berkuasa di SMA. Dan aku tahu,dia menyukaiku. Namun dia mencelakai Nirwan karena Nirwan selalu dekatdenganku. Danis terus mencelakai Nirwan padahal Nirwan hanya keluarga takmampu. Nirwan dipukuli oleh temannya, disiram air got, diperlakukan semena-menaoleh Danis dan teman-temannya. Namun Nirwan tetap nekat untuk dekat denganku.Dan suatu hari, Danis sudah kelewatan. (sambil menangis) Dia menceburkan Nirwanke dalam Sumur tua dekat sekolah. Aku baru tahu dia disana setelah 3 hari.Nyawanya tak terselamatkan. Aku membawanya ke rumah sakit. Aku tak kuat menahanrasa sedihku, dia temanku yang paling mengerti aku. Dan setelah doktermemeriksanya, dokter memberikan sebuah surat yang di temukannya di saku Nirwan.Aku buka surat itu dan isinya, bahwa dia sesungguhnya juga menyukaiku. Aku punmenyukainya, sebagai pembuktian bahwa Nirwan sangat berarti bagiku aku membuat saputangan dengan sulaman huruf ‘N’.”
Alvin:”o.. maksudmu,sapu tangan yamg itu?”
Shella:”iya”
Diana:”lalu Danis?”
Shella:”Danis akulaporkan pada polisi dan ayah Danis memberikan suap kepada hakim untukmembebaskan Danis, pada akhirnya Danis divonis penjara selama 5 bulan. Saat itujuga aku pindah kemari.”
Diana:”o.. takkusangka berat banget penderitaan kamu. Yang tabah ya!”
Shella:”terima kasihsudah mau mengerti.”
Alvin:”sudahlah kita kan sahabat.”
Diana:”iya, dan kitaakan buat kamu bahagia seperti saat kamu bersama Nirwan.”
Shella:”terimakasih teman-teman.”
Setelahkejadian itu, Alvin jadi sering menemani Shella ke Perpus. Tak hanya di perpus, Alvinpun mengajak Shella makan bareng ke kantin. Halitu membuat Danis kesal. Danis pun mencari cara untuk mendapat perhatianShella.

BAB3
PENGGEMARRAHASIA


Suatuhari, ketika Shella mencari handphone di dalam lacinya, Shella menemukan sebuahkotak kado. Isi dari kado tersebut ternyata sebuah boneka dan secarik kertas.Shella membaca kertas itu, yang isinya “ku berikan boneka ini, tuk menemanimudi saat suka dan sedihmu”. Shella bingung siapa yang mengirim boneka ini.Pikiran Shella tertuju pada Danis. Shella pun naik darah dan langsung mencariDanis. Danis sedang bersama temannya di taman sekolah. Dengan perasaan marah,Shella melempar boneka itu ke wajah Danis. Danis bingung terhadap Shella.
Danis:”Shel, apaansih ini?”
Shella:”Nis, kamupikir aku akan terpengaruh denganmu.”
Danis:”ngomong apasih kamu?”
Shella:”udah deh, inikerjaan kamu kan, naruh boneka di laci aku dengan itu aku bisa suka sama kamudan lupain masa lalu yang dulu. Nggak bakalan!”
Danis:”ok!! Ituboneka emang aku pelakunya. Tapi aku hanya ingin bisa balik seperti dulu. Akuminta maaf atas kematian Nirwan, namun apa kamu nggak di beri kesempatan buatnunjukin kalau aku akan berubah. Aku nggak akan nglakuin hal yang sama. Akutakut kehilangan kamu, itu aja,”
Shella:”dengan bunuhsahabatku, kamu takut kehilanganku?”
Danis:”saat itu akutak bisa mengontrol emosiku, maafin aku! Dan apakah kamu masih mau kembalipadaku?”
Shella:”buktikan kamubisa mendapatkanku dengan jujur dan adil!”
Shella punmeninggalkan Danis dengan hati kesal. Namun hati Shella tersentuh denganperkataan Danis padanya. Dia tak menyangka Danis akan berkata seperti itu.


BAB4
PERUBAHANDANIS

Esoknya,sekolah mengumumkan bahwa SMA N 1 Tambun akan mengikuti lomba School Bandse-kabupaten Bekasi. Oleh wali kelas Shella dan teman-teman Band-nya diikutkandi lomba itu. Shella terkejut karena Danis juga diikutkan. Shella sendiri takpercaya Danis juga pandai bermusik. Dan setelah pulang sekolah Shella, Danisdan teman-teman Band-nya berlatih di studio sekolah hingga Azar. Dan ternyatamotor Shella mogok di tengah jalan. Dan saat itu juga Danis lewat melihatShella dan motor mogoknya.
Danis:”kenapa Shelmotornya?”
Shella:”mogok,emangnya kenapa?(dengan perasaan tidak senang)”
Danis:”kalo gitu,motornya kamu taruh di bengkel aja. Nanti kamu aku aku anterin pulang.”
Shella:”nggak usah,makasih”
Danis:”udah, nggakpapa. Mending bareng aku aja, kamu tahu sendiri kan gimana Bokap kamu kalo kamupulangnya telat?”
Shella membayangkanayahnya marah-marah saat Shella pulang telat ketika Shella masih sekolah diBandung. Wajah Shella pun seperti orang yang masuk ke Dunia Hantu, tangannyapun dingin.
Danis:”nah, gimana?Ikut nggak? Ya udah kalo gitu aku duluan aja.”
Shella:”tungguNis,(sambil memegang tangan Danis)”
Danismelihat tangan Shella memegang tangan Shella.Shella pun melepas pegangannya.Shella dan Danis pun memerah wajahnya.
Shella:”ok deh, akunebeng kamu aja.”
Danis:”ya udah, ayo!”
Shella pun akhirnyanaik ke motor dan pulang dengan Danis.
Semakinlama Shella dan Danis pun semakin dekat. Shella pun sudah tak kesal lagimelihat Danis, bahkan mereka pun layaknya sahabat. Alvin pun kesal karena kiniShella jadi jarang bersamanya. Shella tak lagi membaca ke Perpus, kini Shellalebih sering berlatih dengan Danis di studio musik sekolah. Alvin pun menemuiDiana dan meminta saran darinya.
Diana:”o.. jadi kamusebenarnya suka sama Shella?”
Alvin:”iya Na, trusaku harus gimana?”
Diana:”ya, menurutkukamu harus lebih sering bareng sama Shella.”
Alvin:”gimana maubisa bareng, Shella sekarang lebih sering latihan nge-Band buat lomba.”
Diana:”ya, kamungajak dia ke kantin bareng aja.”
Alvin:”hampir jarangdia ke kantin, dia mungkin lagi program diet kali? Bantuin aku dong biar Shellabisa jadi milikku!”
Diana:”ok deh,, akubakal bantuin segala cara buat kamu dapetin Shella. Demi sepupu terbaikku.”
Alvin:”ok, makasihya,Na!”
Diana dan Alvin puntersenyum.
Dihari yang cerah, dimana Shella, Danis dan teman-temannya akan berjuang danmembawa nama baik SMA N 1 Tambun. Di pagi buta Shella, Danis dan teman-temannyaberkumpul di sekolah dan bersiap-siap mengikuti lomba. Dan saat itu juga Shellamenerima salam dari Alvin dan Diana. Perasaan Shella tidak karuan. Danismendatangi Shella yang sedang demam panggung. Danis hibur Shella agar Shellatidak demam panggung. Usaha Danis tak sia-sia. Shella kembali percaya diri.Shella pun memeluk Danis karena sudah membangkitkan semangatnya lagi. Tibagiliran Shella, Danis dan teman-temannya menunjukkan kemampuannya.Dan tibasaatnya juri mengumumkan pemenang lomba School Band. Dan tanpa diduga-duga SMAN 1 Tambun memegang juara 1 se-kabupaten Bekasi. Shella, Danis danteman-temannya tak kuat lagi menahan rasa gembira yang meluap. Mereka telahmengharumkan nama baik SMA N 1 Tambun.
EsoknyaShella, Danis dan teman-teman Band-nya di beri ucapan selamat dari teman-temansekolah. Tak hanya teman-temannya, Kepala Sekolah juga guru-guru SMA N 1 Tambunbangga sekali. SMA N 1 Tambun tak pernah mendapat juara 1 dalam lomba musik,Karena SMA N 1 Tambun hampir tak ada murid yang berminat dalam bidang musik.Namun ternyata tahun ini SMA N 1 Tambun telah diakui sebagai sekolah bertalentamusik yang bagus. Bahkan salah satu Produser Musik meminta Shella, Danis danteman-teman Bandnya rekaman. Maka lahirlah sebuah Band yang bernama “The LoveGod”, dan Band tersebut telah menjadi band yang mendadak naik daun.
Suatuhari, ketika Shella sedang di kelas mengotak-atik laptopnya, Alvin datangdengan tangan di belakang seperti sedang menyembunyikan sesuatu.
Alvin:”Shel, lagingapain?”
Shella:”nggak kok,cuma lagi lihat video klip Band-ku.”
Alvin:”oh,, Shel, akuboleh ngakuin sesuatu nggak?”
Shella:”ngakuin apa?”
Alvin mengeluarkantangannya dan ditunjuknya sebuah Mawar merah.
Alvin:”sebenarnya akusuka sama kamu, mau nggak kamu jadi pacar aku?”
Shella:”(dengan rasaterkejut) Vin, aku..”
Danis:”Alvin? (denganperasan kesal)”
Danis tiba-tibadatang menemui Shella dan Alvin.
Danis:”Alvin,ngapainkamu disini? Kamu nembak Shella?”
Alvin:”Nis, ini bukanurusan kamu ya,”
Danis:”bukanurusanku? Yang berhubungan dengan Shella itu juga urusanku.”
Alvin:”eh,, emangkamu siapanya Shella?”
Danis:”eh,eh,, akupunya nama tau!”
Shella:”STOP, STOP!!bisa pada tenang nggak sih? Ngapain juga pada berantem?”
Danis:”Shel, bilanginAlvin soal hubungan kita!”
Alvin:”hubungan?Maksudnya?”
Shella:”Alvin,sejujurnyasetelah aku sama Danis jadi Band yang naik daun, aku mulai suka sama Danis.Danis sudah berubah, dia sudah membuktikannya. Dan aku telah memaafkankesalahannya atas kematian Nirwan. Dan kini kita sejujurnya sudah jadian. Akubalikan lagi sama Danis.”
Alvin pun terkejutmendengar pernyataan Shella.
Shella:”namun kamutetap temanku. Aku berterima kasih sudah menghiburku ketika aku masih kesaldengan Danis. Dan juga menemaniku membaca di Perpus.”
Alvin:”(sambiltersenyum) baiklah, aku hargai keputusan kamu. Kita berteman.”
Alvin, Shella, dan Danis pun salingtersenyum dan berpelukan bersama sebagai tanda bahwa mereka telah menjadisahabat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar