Esoknya saat
istirahat Yuni dan Yolan menemui Ega, Aldi dan Surya di kelas.
“Ga,
akhirnya gue ketemu sama cewek yang nolongin lu pas lu dipukul sama anak-anak
itu.” Kata Yolan.
“hah,
beneran lu?” kata Ega.
Yolan dan
Yuni menganggukkan kepala. Dari depan kelas, Tias yang baru saja datang
mendengar pembicaraan mereka.
“siapa?”
kata Ega.
“ini dia.”
kata Yuni dan Yolan sambil menunjukkan seorang gadis di belakang Yolan.
Gadis
itu pun menunjukkan dirinya kehadapan Ega. Ia adalah teman Yolan bernama Siska.
Ega menyatakan rasa terima kasihnya pada Siska. Dan Siska pun berkenalan dengan
Ega. Dan mereka mulai menjalani hubungan. Dari luar kelas, Tias menahan
tangisannya. Kemudian masuk ke kelas dengan kesal. Ega memanggil Tias, namun
Tias tak merespon, ia mengambil bukunya lalu membacanya tanpa mempedulikan Ega.
Ega yang mulai kesal langsung mendatangi Tias.
“heh, gue
manggil lu berkali-kali. Kenapa nggak dijawab?” kata Ega sedikit kesal.
Tias tak
menghiraukan Ega. Yuni dan Yolan saling berhadapan.
“heh, lu mau
gue tambah ganti ruginya?” kata Ega kesal.
Tias tetap
tak menghiraukannya.
Kemudian Ega
mengambil buku yang dibaca Tias. Kemarahan Tias memuncak.
“kembaliin
buku gue, bisa gak sih gak bikin gue emosi?” kata Tias.
“oh,,, mulai
ngelawan? Terserah, lu bakal gue laporin ke polisi Karena tidak mau mengganti kerugian motor gue yang
rusak akibat ulah lu.” Kata Ega.
“laporin
aja. Lagian gue juga tau lu gak bakal lakuin itu.” Jawab Tias tenang.
“apa? Lu tau
darimana gue gak bakal laporin lu?” tanya Ega.
“dari sini.”
Jawab Tias sambil menunjukkan kertas yang ditemukannya saat di Taman Sekolah
kemarin.
Ega dan
teman-temannya yang lain terkejut melihat kertas yang merupakan nota kerusakan
motor Ega.
“gue nemuin
nota ini saat lu nipu gue suruh datang ke taman sekolah. Gue bakal nuntut lu
karena menipu gue soal kerusakan itu. Dan memperlakukan gue sebagai budak
karena penipuan ini.” Kata Tias.
Tias
mengambil uang sebesar Rp25 ribu lalu memberikannya kepada Ega.
“gue gak
bakal laporin lu ke polisi kok. Gue harap lu nyadar dengan kelakuan lu ini. gue
lunasin biaya kerusakan motor lu. Separuh gue udah gue kasih ke elo, dengan
jadi pembantu elo. Kebetulan sekali, sudah setengah bulan gue jadi pembantu
elo. Jadi kita impas.”
Tias pun
pergi meninggalkan Ega. Tias berjalan keluar.
“Tias nggak
laporin gue ke polisi. Dia malah lunasin biaya kerusakan motor gue. Ya ampun,
apa yang udah gue lakuin?” gumam Ega.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar