Sesampainya
di depan gerbang SMA Tunas. Ia masuk perlahan. Ia melihat sekelilingnya.
Lingkungan SMA Tunas begitu tak terawat. Daun-daun kering dan sampah bertebaran
dimana-mana. Ega terus menelusuri lingkungan SMA Tunas mencari Tias. Sampai
ditengah kawasan SMA Tunas, sekelompok anak-anak yang memukuli Ega saat itu
datang menemuinya.
Tanpa
pikir panjang anak-anak SMA Tunas mulai menghabisi Ega. Dengan terpaksa Ega
menghabisi mereka walau Ega tahu dia takkan bisa mengalahkan mereka sekaligus.
Saat Ega telah terpojok di saat yang sama Aldi dan Surya datang membantu Ega.
Aldi dan Surya menyuruh Ega mencari Tias sementara mereka mencoba menghabisi
anak-anak SMA Tunas. Ega pun pergi mencari Tias, dia takkan menyia-nyiakan
perjuangan Aldi dan Surya menolongnya menyelamatkan Tias.
Ega
mencari ke semua ruang yang ada di SMA Tunas namun dia tak menemukan Tias.
Sampai ia menemukan sebuah gudang tua dan Ega melihat Yuni berada di depan pintu gudang.
“Yuni?
bagaimana lu bisa ada disini?” tanya Ega bingung
Yuni hanya
tertawa kecil.
Saat Yolan
menjaga Yuni di luar pintu, Yuni mencoba keluar melewati jendela tanpa suara
sedikitpun. Ia memanggil salah satu anak SMA Tunas untuk membantunya keluar.
“lu udah
keterlaluan Yuni. Sekarang gue mau tanya sama elo. Apa tujuan lu lakuin ini
semua?” kata Ega
“gue tahu
soal warisan dari ayah kalian yang tersembunyi di sekolah ini. Karena kebetulan
lu ada disini…”
Yuni membuka
pintu gudang dan terlihatlah Tias terikat. Ega terkejut.
“gue minta
lu kasih tau dimana warisan itu. Kalo gak…” kata Yuni sambil mengeluarkan korek
api.”
Tiba-tiba
Ega melihat dan mencium bau minyak tanah di sekeliling gudang. Yuni menyalakan
korek apinya, dan Ega terkejut. Tias terus-terusan menggelengkan kepalanya. Ega
tak tahu lagi yang harus ia lakukan. Akhirnya ia mengatakan letak warisan itu.
Ega pun menyuruh Yuni tidak membakar gudang itu beserta Tias di dalamnya. Namun
Yuni begitu licik, ia melemparkan korek api tersebut lalu pergi. Tias terkejut
dan Ega masuk ke gudang yang terbakar tersebut. Tias pun kebingungan, dan Ega
melepas plester yang terekat di mulut Tias dan berusaha melepaskan tali
tersebut.
“ga, ngapain
lu disini?” kata Tias.
“gue pingin
lunasin utang gue sama elo.. karena udah nyelametin gue saat digebukin
anak-anak Tunas.” Kata Ega.
“jadi.. lu
udah tau?” kata Tias.
“gue udah
tau semuanya.” Kata Ega.
“semuanya,
benarkah?” kata Tias.
“jika langit malam itu
adalah ruang hatiku, bulan itu adalah Tuhanku, bintang-bintang adalah keluarga
dan teman-temanku. Lalu orang yang ku cinta, apakah tak ada di langit malam?
Ada. Ia akan menjadi bintang kejora. Mengapa? Walau bintang kejora lebih kecil
dari bintang yang lain. Namun ia akan menjadi yang terindah di langit malam.
Itulah kau, bintang kejoraku“ kata Ega.
“siapa yang
ngasih tahu puisiku?” kata Tias.
“takdir yang
ngasih tau. Dan takdir juga yang ngasih tau, lu itu yang seharusnya memiliki
hati gue.” Kata Ega.
Tias
tersenyum. Akhirnya ikatan terlepas dari tubuh Tias. Tias berdiri dan langsung
memeluk Ega. Tias menangis terharu dan Ega akhirnya dapat melepas rasa
rindunya. Tiba-tiba atap gudang runtuh menutupi pintu gudang. Mereka terjebak
dan berusaha keluar dari gudang namun sia-sia.
Tuhan
menunjukkan keajaibannya, hujan deras menuruni wilayah SMA Tunas. Beberapa
menit kemudian, api gudang tersebut padam. Ega dan Tias akhirnya dapat keluar
dari gudang.
Dari
kejauhan Aldi dan Surya mendatangi mereka. mereka meledek Ega dan Tias lagi.di
tengah-tengah bercandaan tiba-tiba Tias teringat Yuni.
Kemudian
Tias, Ega, Surya dan Aldi keluar mengambil motor mereka lalu pergi ke SMA
Pancasila. Sampai di sana, mereka melihat mobil polisi menetap di sekitar
gerbang SMA Pancasila. Mereka berjalan menuju gerbang sekolah dan melihat Yuni
telah dibawa oleh polisi. Tepat di belakangnya Yolan muncul dan melihat Tias,
Ega, Surya dan Aldi. Mereka berlari menemui Yolan dengan gembira.
“ gue yang
manggil polisi itu kemari. Tindakan Yuni udah diluar batas. Jadi saat gue
kurung dia di kelas, gue sempet nelpon polisi buat nangkep dia. emang pas mau
nangkep dia, dia kabur lewat jendela. tapi gue beruntung banget salah satu
siswa liat Yuni pergi. jadi sebelum Yuni kembali ke SMA Pancasila, gue sama
polisi-polisi tadi nyusun rencana buat nangkep Yuni. Dan ternyata berhasil.”
Kata Yolan.
“lu hebat
Yolan.” Kata Tias bahagia.
“terima
kasih. Gue juga pingin minta maaf karena udah jahat sama elo selama ini.” kata
Yolan.
“kita juga
ya Tias.” Kata Surya dan Aldi.
“sudahlah, kalian
tidak salah apa-apa. Ini hanya kesalahpahaman saja.” kata Tias.
Yolan
tersenyum lalu memeluk Tias. Surya dan Aldi pun ingin memeluk Tias namun Ega
melarangnya. Tias dan Yolan tertawa. Di tengah kegembiraan sepasang suami istri
dengan baju seperti orang terhormat mendatangi mereka. Tias yang paling
terkejut.
“ayah, ibu.”
Kata Tias sambil memeluk mereka.
“jadi, ini
ayah sama ibu lu? Tapi kok,..” kata Ega.
“sorry gue
gak bilang sama kalian. Ayah dan ibu gue seorang pengusaha di Singapura. Gue
ngontrak karena gue pingin coba mandiri dan pingin mencoba hal-hal baru.” Kata
Tias.
“jadi,
sebenarnya elo itu orang kaya?” kata Aldi
Tias
mengangguk. Aldi, Surya dan Yolan saling berhadapan.
“untuk
merayakan ini, gimana kalo kita makan-makan.” Kata Tias
“boleh kan
yah?” kata Tias sambil memandang ayahnya.
“tentu boleh
sayang. Kira-kira mau makan dimana?” kata ayah Tias.
Akhir yang
bahagia. Mereka sadar bahwa sahabat sejati adalah sahabat yang rela
mengorbankan dirinya untuk sahabat yang disayanginya. Dan kekasih adalah
sahabat yang paling indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar